6 Hari Tayang, Film Pengepungan di Bukit Duri Tembus 503 Ribu Penonton

IDNBuzz.com – Film Pengepungan di Bukit Duri karya Joko Anwar berhasil mencuri perhatian penonton Indonesia. Menjelang satu pekan penayangan, film bergenre thriller sosial ini telah

Devi Mawarni

6 Hari Tayang, Film Pengepungan di Bukit Duri Tembus 503 Ribu Penonton

IDNBuzz.com – Film Pengepungan di Bukit Duri karya Joko Anwar berhasil mencuri perhatian penonton Indonesia. Menjelang satu pekan penayangan, film bergenre thriller sosial ini telah meraih 503.987 penonton pada hari keenam, menurut laporan dari studio Come and See Pictures.

“Hingga 14.30 di hari keenam tayang, 503.987 penonton udah tau siapa jadinya yang nganter dan dianter pulang,” tulis akun Instagram resmi @comeandseepictures, Selasa (22/4/2025).

Meski tidak langsung mencetak angka fantastis di hari pertama seperti dua film Joko Anwar sebelumnya—Siksa Kubur (2024) dengan 257.871 penonton dan Pengabdi Setan 2: Communion (2022) dengan 501.171 penonton—film ini menunjukkan lonjakan konsisten.

Film yang dirilis 17 April 2025 ini dibuka dengan 71.695 penonton, kemudian tumbuh menjadi:

  • 272.092 penonton di hari ketiga,
  • 370.070 penonton di hari keempat,
  • 412.519 penonton di hari kelima,
  • hingga akhirnya menembus 503.987 penonton di hari keenam.

Peluang film ini menembus satu juta penonton masih terbuka, terutama karena terus mendapat penambahan jumlah layar, meski harus bersaing ketat dengan film-film Lebaran seperti Jumbo, Pabrik Gula, Komang, serta rilisan internasional seperti The Accountant 2 dan Thunderbolts.

Baca Juga: 15 Film Indonesia Terlaris Sepanjang Masa, Terbaru ada Jumbo dan Pabrik Gula

Sinopsis Film Pengepungan di Bukit Duri

Pengepungan di Bukit Duri bukan sekadar thriller biasa. Berbeda dari film horor atau fiksi sains yang menjadi ciri khas Joko Anwar, film ini mengangkat isu sosial yang relevan: ketimpangan pendidikan, kekerasan remaja, dan kerusakan sistem sosial.

Berlatar waktu di masa depan, tepatnya tahun 2027, film ini menggambarkan Indonesia yang terjerat kekacauan akibat diskriminasi, ketimpangan, dan kekerasan sosial. Di tengah situasi itu, seorang guru muda bernama Edwin (Morgan Oey) ditugaskan mengajar di SMA Duri, sebuah sekolah fiktif di Jakarta Timur yang dikenal sebagai tempat bagi murid-murid bermasalah.

Namun, Edwin tak hanya datang untuk mengajar. Ia memiliki misi pribadi: mencari keponakannya yang hilang, anak dari almarhum kakaknya. Sekolah SMA Duri adalah titik akhir pencariannya.

Dengan kondisi murid yang brutal dan sering mengancam nyawa guru, SMA Duri menjadi medan penuh tantangan bagi Edwin.

Bersama Diana (Hana Pitrashata Malasan), guru perempuan yang juga masih idealis, mereka berusaha memperbaiki cara pandang dan perilaku murid-murid melalui pendekatan pendidikan yang penuh risiko dan konflik.

Film ini menjadi karya panjang ke-11 dari Joko Anwar, yang mengaku telah menulis naskah film ini sejak tahun 2007. Ia butuh 17 tahun untuk memantapkan diri dan mengeksekusi film ini secara utuh.

Film ini diproduksi oleh Come and See Pictures, bekerja sama dengan rumah produksi Hollywood Amazon MGM Studios, menandai kolaborasi internasional yang cukup langka dalam perfilman Indonesia.

Selain Morgan Oey dan Hana Malasan, film ini juga dibintangi oleh sejumlah aktor dan aktris muda hingga veteran, antara lain:

  • Omara Esteghlal sebagai Jefri
  • Endy Arfian sebagai Kristo
  • Fatih Unru sebagai Rangga
  • Dewa Dayana sebagai Gerry
  • Faris Fadjar Munggaran sebagai Raihan
  • Florian Rutters sebagai Sim
  • Farandika sebagai Jay
  • Sandy Pradana sebagai Santo
  • Raihan Khan
  • Kiki Narendra
  • Bima Azriel
  • Natalius Chendana
  • Satine Zaneta
  • Sheila Kusnadi
  • Millo Taslim
Devi Mawarni

Devi Mawarni

Devi Mawarni adalah seorang creative writer IDNBuzz.com yang bertanggung jawab pada kanal Hiburan dan Gaya Hidup.

Related Post

Tinggalkan komentar