IDNBuzz.com – Google Classroom kini menghadirkan fitur baru berbasis kecerdasan buatan (AI) yang dirancang untuk membantu guru dalam menyusun soal kuis secara otomatis. Fitur ini mulai diluncurkan pada Senin (14/4/2025), dan memungkinkan pendidik membuat daftar pertanyaan berdasarkan teks yang dimasukkan.
Fitur ini menggunakan teknologi AI dari Gemini, model bahasa besar milik Google. Guru bisa mengunggah file dari Google Drive atau memasukkan teks secara manual, lalu sistem akan menghasilkan pertanyaan yang relevan. Hasil pertanyaan tersebut dapat langsung diekspor ke Google Docs maupun Google Forms.
Dalam rilis resminya, Google menjelaskan pendidik juga bisa menyesuaikan pertanyaan yang dihasilkan dengan memilih tingkat kelas, jumlah soal, serta jenis pertanyaan seperti pilihan ganda atau esai. Selain itu, tersedia opsi untuk menentukan keterampilan yang ingin diasah, seperti penggunaan bahasa kiasan atau kemampuan mengevaluasi argumen yang siswa berikan.
Namun, fitur ini hanya tersedia untuk pelanggan Google Workspace for Education yang berlangganan Gemini Education add-on seharga US$24 per pengguna, atau Gemini Education Premium dengan tarif US$36 per pengguna.
Integrasi Gemini di Google Classroom
Gemini pertama kali diperkenalkan ke Google Classroom pada 2024 dan terus mengalami pengembangan. Sebelumnya, teknologi ini sudah digunakan untuk membuat daftar kosakata, menyusun ide rencana pelajaran, hingga merangkum berbagai materi seperti catatan dari kelas dan umpan balik siswa.
Dengan pembaruan terbaru ini, Google menegaskan komitmennya untuk meringankan beban administrasi para guru, khususnya dalam menyusun soal kuis yang memakan waktu. Meskipun belum bisa digunakan untuk menilai esai, fitur ini dinilai cukup membantu dalam proses perencanaan pengajaran.
Menjawab Tantangan Digitalisasi Pendidikan
Penerapan AI di Google Classroom menunjukkan bagaimana teknologi dapat dimanfaatkan untuk mendukung kegiatan belajar-mengajar, bukan menggantikan peran guru. Meski ada kekhawatiran bahwa kecerdasan buatan akan mengubah suasana kelas menjadi terlalu digital, fitur seperti ini justru membuktikan bahwa teknologi bisa memperkuat proses pembelajaran.
Meski tidak menyelesaikan semua tantangan dalam dunia pendidikan, kehadiran fitur ini menjadi langkah penting menuju ruang kelas yang lebih efisien. Setidaknya, jika ada satu guru yang terbantu dari tugas membuat kuis larut malam, maka tujuan teknologi ini sudah tercapai.